•  
  •  
 

Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies

Bahasa Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat mendorong sumber pendapatan daerah. Saat ini keanekaragaman budaya memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Banyuwangi berkolaborasi dengan kreativitas budaya, teknologi dan pariwisata dengan inovasi baru melalui Banyuwangi festival (B-fest). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksternalitas B-Fest Pantai Boom dengan adanya event pada aspek lingkungan, sosial dan ekonomi di Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan melalui survei dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap eksternalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelesaian eksternalitas dalam aspek lingkungan lebih penting dari pada aspek sosial dan ekonomi. Sebagaimana diperlukan dalam menangani eksternalitas negatif yakni keterlibatan ketiga aktor yang meliputi pemerintah, masyarakat dan swasta dengan fungsi masing-masing yang sangat dibutuhkan satu sama lain dalam mendorong publik untuk bersama-sama mengembangkan kawasan. Diharapkan eksternalitas negatif yang muncul yaitu banyaknya sampah yang ada dapat dikurangi dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi daerah maupun masyarakat di Banyuwangi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

References

Aall, C. (2014). Sustainable tourism in practice: Promoting or perverting the quest for a sustainable development? Sustainability (Switzerland), 6(5), 2562–2583. https://doi.org/10.3390/su6052562

Aronsson, Lars, The Development of Sustainable Tourism (London: Continum, 2000).

Buckley, R. (2012). Sustainable tourism: Research and reality. Annals of Tourism Research, 39(2), 528–546. https://doi.org/10.1016/j.annals.2012.02.003

Creswell, J.W. (2014). Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches: Research Design (edisi ke-4). Thousand Oaks, CA: Sage.

Fisher, R.C. 1996.State and Local Public Finance. New York: Irwin.

Hyman, D.N. 1999.Public Finance: A Contemporary Application of Theory to Policy, sixth edition. New York: The Drisden Press.

Kolondam, Helly. 2014. Pengaruh Good Governance terhadap Implementasi Kebijakan Tata Ruang Kota di Kota Manado. Manado: Unstrat.

Kurniawati, Rina. 2013. Modul Pariwisata Berkelanjutan. http://rinakurniawati.files.wordpress.com/2013/01/modul-pariwisata-berkelanjutan.pdf. diakses tanggal 15 Oktober 2018.

Mangkoesoebroto, Guritno, 2003. Ekonomi Publik, Edisi Keempat, Yogyakarta: Penerbit BPFE UGM.

N.Okech, Roseyne.2011." Promoting Sustainable Festival Events Tourism: A Case study of Lamu Kenya". Worlwide Hospitality and Tourism Themes: vol 3.

Nurhidayati, S. E. (2007). Community Based Tourism (CBT) sebagai Pendekatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan, Dan Politik Universitas Airlangga, Th XX 3, 191–202. Retrieved from http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Community Based Tourism _CBT_.pdf

Ohlan, R. (2017). The relationship between tourism , financial developt and economic growth in India. Future Business Journal, 3(1), 9–22. https://doi.org/10.1016/j.fbj.2017.01.003. 17

Saaty, Thomas L., 1994, How to Make a Decision : The Analytic Hierarchy Process, Institute for Operations Research and the Management Science, no. 6, vol. 24, hal 19-43.

UNDP. (2007). United Nations Development Programme: Indonesia. 2007, from http://www.undp.or.id/mdg/index.asp.

Vogel, D. (n.d.). E-commerce for Community-Based Tourism in Developing Countries E-Commerce for Community-Based Tourism, (June 2014), 1–23.

Web, R.B., & Giesne, C. (1992). Teaching qualitatifve research. Dalam M.D. LeCompte, W.L. Millroy & J.Preissle (Editor), The Handbook of Qualitative research in education (hlm. 771- 814). San diego, CA: Academic Press.

Widodo, J.2001. Good governance : telaah dari dimensi akuntabilitas dan kontrol birokrasi pada era desentralisasi dan otonomi daerah, Surabaya: Insan Cendekia.

Wykstra, Ronald A. 1971. Education and Economics of Human Capital. New York: The Free Press

Share

COinS