•  
  •  
 

Abstract

This article aims to analyze the urgency of aircraft mortgage regulation to provide an alternative solution for airlines that requires a loan to maintain their cash flow sufficiently by placing their aircraft as debt collateral. Since the issuance of Law Number 1 of 2009 on Aviation, the provisions regarding aircraft mortgage as debt collateral was removed from the previous Aviation Law Number 15 of 1992. Article 12 Paragraph (1) of Law Number 15 of 1992, governed that aircraft could be subject to mortgages, however, this provision was abolished by the new Aviation Law Number 1 of 2009. Article 465 of the new Aviation Law explicitly states that all provisions in Law Number 15 of 1992 are no longer valid, meanwhile, Law Number 1 of 2009 on Aviation, in no way regulates aircraft mortgages. In practice, this legal vacuum has become a problem for airline companies to place their registered aircraft as collateral in form of a mortgage. Particularly in the Covid 19 pandemic, which until the end of 2021 has not ended yet, it has caused severe damages to the financial balances of many airlines due to the absence of passengers and restrictions to fly by the Government. The aircraft can be used as collateral or security interest for, for example, a working capital loan. This research is a normative study that will discuss and analyze the types of collateral over aircraft that are most likely to be carried out by airlines in Indonesia amid the unavailability of aircraft mortgage regulation. This article also attempts to find possibilities that may be engaged to solve the problem.

Bahasa Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisa pentingnya peraturan mengenai hak tanggungan terhadap pesawat udara untuk memberikan alternatif jalan keluar bagi maskapai penerbangan yang membutuhkan pinjaman dalam rangka memelihara kecukupan arus kasnya, dengan menempatkan pesawat mereka sebagai jaminan. Sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, ketentuan mengenai hak tanggungan atas pesawat udara sebagai jaminan utang telah dihapus dari undang-undang sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor15 Tahun 1992. Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992, mengatur bahwa pesawat udara dapat dijadikan obyek hak tanggungan, namun ketentuan ini dihapus oleh undang-undang penerbangan yang baru yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009. Pada pasal 465 Undang-Undang Penerbangan yang baru ini secara tegas menyatakan bahwa seluruh ketentuan yang termuat di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tidak berlaku lagi, sementara itu Undang-Undang Penerbangan yang baru tidak mengatur tentang hak tanggungan atas pesawat udara. Dalam praktik, kekosongan hukum ini telah menimbulkan kesulitan terhadap maskapai-maskapai penerbangan untuk menempatkan pesawat udara mereka sebagai jaminan utang dalam bentuk hak tanggungan. Khususnya pada masa pandemik Covid 19 ini yang sampai akhir 2021 masih belum juga berakhir, telah menyebabkan kerusakan pada neraca keuangan pada banyak maskapai penerbangan yang disebabkan karena ketiadaan penumpang dan larangan terbang dari Pemerintah. Pada hakekatnya, pesawat udara dapat digunakan sebagai jaminan untuk, misalnya, pinjaman modal kerja. Penulisan ini adalah studi normatif yang akan mendiskusikan dan menganalisa bentuk-bentuk jaminan apa saja yang biasa dilakukan oleh maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia di tengah ketidak-tersediaan ketentuan hukum yang mengatur penempatan pesawat udara sebagai jaminan utang. Tulisan ini juga mencoba untuk menemukan kemungkinan yang dapat ditempuh sebagai solusi terhadap persoalan tersebut.

References

Legal Documents

Indonesian Law

Indonesian Constitution of 1945 Indonesian Civil Code. Indonesian Law Number 15 of 1992 On Aviation. Indonesian Law Number 4 of 1996 On Guarantee. Indonesian Law Number 10 of 1998 On Banking. Indonesian Law Number 42 of 1999 On Fiduciary. Indonesian Law Number 1 of 2009 On Aviation. Indonesia Transportation Ministry Regulation Number 13 of 2012 on The Registration and Nationality of Ship The United Kingdom. The Mortgaging of the Aircraft Order 1972 retrieved on July 31, 2019, from http://www.legislation.gov.uk/uksi/1972/1268/made The United States of America. Code Federal Regulation Part 49 retrieved on July 31, 2019, from https://iclg.com/practice-areas/aviation-laws-and-regulations/usa. Treaty The Chicago Convention of 1944 (The Convention On International Civil Aviation 1944, signed in Chicago on December 7, 1944) The Geneva Convention 1948 (Convention On the International Recognition Of Rights In Aircraft, signed in Geneva On June 19, 1948) The Cape Town Convention 2001 (Convention On International Interest In Mobile Equipment, Signed in Cape Town On November 16, 2001)

Books Asyhadie, Zaeni & Rahma Kusumawati. Hukum Jaminan Di Indonesia Kajian Berdasarkan Hukum Nasional Dan Prinsip Ekonomi Syariah. Rajawali Press, 2018. Hartkamp, A.S, Mr. C. Asser’s Penuntun Dalam Mempelajari Hukum Perdata Belanda Hukum Perikatan Ajaran Umum Perjanjian. Translation by Rachmad Setiawan. Yrama Widya, Bandung, 2020. Havel, Brian F. The Principles and Practices Of International Aviation Law. Cambridge University Press, 2014. Indrati, Maria Farida. Ilmu Perundang-undangan 1 Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan. PT. Kanisius, 2020. Kosasih, Johannes Ibrahim, Anak Agung Isri Agung, Anak Agung Sagung Laksmi Dewi. Parate Eksekusi Fidusia Polemik Kepastian Hukum Dan Bisnis. Mandar Maju, 2020. Martono & Amad Sudiro. Aviation Laws And Regulations Applicable In Indonesia. Rajawali Press, 2017. Pearson, Michael W. & Daniel S. Riley. Fondation Of Aviation Law. Ashgate Publishing Limited, 2015. Scheinberg, Ronald. The Commercial Aircraft Finance Handbook. Routledge, 2018. Sihombing, Eka & Ali Marwan. Ilmu Perundang-undangan. Setara Press, 2021. Sjahdeni, Sutan Remy. Hak Tanggungan Azaz Azaz, Ketentuan-Ketentuan Pokok Dan Masalah Yang Dihadapi Oleh Perbankan. Bandung: Alumni, 1999. Suharnoko. Hukum Perjanjian Teori Dan Analisa Kasus. Jakarta: Prenada Media, 2004. Sumadi, Achmad F, Achmad E. Subiyanto & Anna Triningsih. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Perkembangan Dalam Praktik, Rajawali Press, 2019. Wibowo, Mardian. AAPU Asas-Asas Pengujian Undang-Undang. Rajawali Press, 2020.

Journals Yahanan, Annalisa, Murzal Zaidan, Mada Apriandi, Febrian & Nurhidayatuloh. “Aircraft Mortgage in Indonesia: Alternative Object of Material Guarantee as a Debt Settlement.” International Journal of Technology And Engineering 8, Issue 2 (2019): 601-607. Yahanan, Annalisa, M. Murzal, M. Apriandi & F. Febrian, “Urgency of Regulation: Aircraft as Object of Credit Guarantee.” Diponegoro Law Review 5, no. 1 (2020): 19-33. Bayitch, S. A. “Aircraft Mortgage: A Study in Comparative Aviation Law of The Western Hemisphere.“ University Of Miami Law Review 13, No. 2 (1959): 424-446. Bayitch, S. A. “Aircraft Mortgage In Western Hemisphere: Recent Development” Lawyers Of The Americas 2, no.2 (1970) 137-163. Hartanto, J. Andi. “The Legal Development of Guarantee in Indonesia,” Journal Of Law, Policy And Globalization 36 (2015): 57-61. Minton, B.A. & C. M. Scrand. “The Impact of Cash Flow Volatility on Discretionary Investment and the Costs of Debt and Equity Financing.” Journal Of Financial Economics 54, no. 3 (1999): 423-460. Subagio, Felix Oentoeng dan Tuty Gondhokoesomo. “Pasal 314 KUHD Dan Pelaksanaannya Dalam Praktek.” Jurnal Hukum & Pembangunan. Vol. 8 No. 6, 1978 Thomas Conlon, “The Aircraft Mortgages Convention: The United Kingdom Moves Towards Ratification,” Journal of Law and Commerce 43, Issue 4 (1977). Walter W. Eyer. “The Sale, Leasing and Financing Of Aircraft.” Journal of Air Law & Commerce 45, Issue 1, (1979).

Websites Applegate, Amanda. “The International Registry: Understanding Its Process and Protection.” BusinessAir.com, retrieved from http://www.businessair.com/corporate-aircraft-article/international-registry-understanding-its-process-and-protections Boeing, “Meet the 777x.” Boeing. from https://www.boeing.com/commercial/777x/ Constine, Owen dan Tanya Dolan. “Aviation Finance in the UK (England & Wales) Overview, Thomson Reuters Practical Law.” Thomson Reuters Practical Law. https://uk.practicallaw.thomsonreuters.com/2-630-6036?transitionType=Default&contextData=%28sc.Default%29. Devita, Irma Devita “Pemberian Jaminan Atas Pesawat Terbang dan Helikopter.” 2011. https://irmadevita.com/2011/pemberian-jaminan-atas-pesawat-terbang-dan-helicopter/. Martin, Ben dan Laura Evans. “Aviation Finance In Australia: Overview.“ Thomson Reuters Practical Law. https://uk.practicallaw.thomsonreuters.com/4-628-0592?transitionType=Default&contextData=(sc.Default)&firstPage=true&bhcp=1 Badan Pusat Statistik ”Air Transport Statistics 2018, retrieved from https://www.bps.go.id/publication/2019/11/27/2ee66ee6da342041f1901fb0/statistik-transportasi-udara-2018.html, Wulansari, Buana P. “Hipotik.” Hukum Bisnis Indonesia, retrieved from https://hukumbisnisindonesia.wordpress.com/2017/12/14/hipotik/#more-215. Zimmer, Thomas A. dan Dominic Pearson. “Aircraft Mortgages: English Law Or New York Law?” Pillsbury Winthrop Shaw Pittman LLP. https://gettingthedealthrough.com/area/66/article/28860/aviation-finance-leasing-aircraft-mortgages-english-law-new-york-law

Share

COinS