•  
  •  
 

Abstract

An indirect cause of stunting is maternal behavior. Moreover, good nutritional knowledge relates to good nutritional behaviors. Maternal clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in daily life can reduce the risk of infectious diseases and be role models for children in implementing their future health behavior. The study aims to investigate the differences in PHBS of mothers in the incidence of stunting ages 24-59 months in the Minggir Primary Health Center working area. The cross-sectional approach of this research was conducted from March to April 2023. The subjects of this study were 69 respondents selected by cluster random sampling. The instrument was a 10-question questionnaire of family characteristics of maternal PHBS. Based on the Mann-Whitney test, there was a significant difference in maternal PHBS between stunting and non-stunting (Z=7.023; p=0.000). Four out of ten indicators of maternal PHBS were not implemented. Smoking habits at home are more frequent in the stunting group.

References

  1. Adriany F. Relationship Of Environmental Sanitation And Knowledge With Stunting Events at Children In Area Public Health Center Rambah. J Kesehatan Global. 2021;4(1):17–25. doi: 10.33085/jkg.v4i1.4767.
  2. Kemenkes RI 2018. Situasi Balita Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2018.
  3. Kemenkes RI. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kemenkes RI Internet.. 2022;1–14. Available from: https://www.litbang.kemkes.go.id/ buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/
  4. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting Di Kabupaten Sleman Tahun 2022. doi: 10.14238/sp12.6.2011.409- 18.
  5. Kemenkes RI. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. 1–168 p.
  6. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Buku saku desa dalam penanganan stunting. In: Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. 2017. p. 42.
  7. Basuki PP, Uminingsih T. Kontribusi Karakteristik Ibu Terhadap kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-36 Bulan Di Sleman Yogyakarta. J Kesehat Masy. 2019;12(02). doi: 10.14238/sp12.6.2011.409-18.
  8. Yuniar WP, Khomsan A, Dewi M, Ekawidyani KR, Mauludyani AVR. Hubungan antara Perilaku Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Status Gizi Baduta Di Kabupaten Cirebon. Amerta Nutr. 2020;4(2):155. doi: 10.20473/amnt.v4i2.2020.155- 164.
  9. Lynawati. Hubungan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Sehat ) Terhadap Stunting di Desa Kedung Malang Kabupaten Banyumas. J HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akutansi). 2020;3(1):41–46. doi: 10.33488/1.jh.2020.1.245.
  10. Apriani L. Hubungan Karakteristik Ibu, Pelaksanaan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (Phbs) Dengan Kejadian Stunting (Studi Kasus Pada Baduta 6 - 23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sawit Kota Surakarta). J Kesehat Masy. 2018;6(4):198–205. doi: 10.14710/jkm.v6i4.21396.
  11. Sangadji AM. Hubungan Perilaku Dan Pengetahuan Ibu Dalam Penerapan PHBS Dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar. Stikespanakkukang.ac.id [Internet]. 2021; Available from: https://stikespanakkukang.ac.id/as sets/uploads/alumni/0e66a4d6e26 cb34782cc1eb81c8a4def.pdf
  12. Uliyanti, Tamtomo D., Anantanyu S. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN. J Vokasi Kesehat. 2017;3(2):1–11. doi: 10.30602/jvk.v3i2.107.
  13. Hakim LN. Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut Usia The Urgency of The Elderly Welfare Law Revision. J Masal Sos. 2020;11(1):43–55. doi:10.22212/aspirasi.v11i1.1589.
  14. Syagata AS, Rohmah FN, Khairani K, Arifah S. Evaluasi pelaksanaan pengukuran tinggi badan oleh kader Posyandu di Wilayah Yogyakarta. J Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah. 2021;17(2):195–203. doi: 10.31101/jkk.2311.
  15. Kemenkes RI. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK DENGAN. Vol. 21, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2020. 1–9 p.
  16. Khotimah H, Kuswandi K. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SUMUR BANDUNG KECAMATAN CIKULUR KABUPATEN LEBAK TAHUN 2013 Husnul Khotimah & Kadar Kuswandi. J Obs Sci. 2014;2(1):146–62. doi: 10.55171/obs.v2i1.123.
  17. Loya RRP, Nuryanto N. Pola asuh pemberian makan pada bayi stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. J Nutr Coll. 2017;6(1):84. doi: 10.14710/jnc.v6i1.16897.
  18. Wanimbo E, Wartiningsih M. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Baduta (7-24 Bulan) Di Karubaga. J Manaj Kesehat Yayasan RSDr Soetomo. 2020;6(1):83. doi: 10.29241/jmk.v6i1.300.
  19. Fadila SNN. Genetic Factors, Parenting and Clean and Healthy Life Behavior (PHBS) as Risk Factors for Stunting in Toddlers Internet.. Digital Repository University of Jember. 2019. 9–35 p. Available from: http://repository.unimus.ac.id/411/
  20. Kristianti D. Hubungan Karakteristik Balita (Jenis Kelamin, Berat Badan Lahir) dan Tinggi Badan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Makmur Binjai Utara. Sari Pediatr. 2018;3(3):168. doi: 10.14238/sp3.3.2001.168-74.
  21. Hasan A, Kadarusman H. Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan. J Kesehat Lingkung. 2019;10(3):413. doi: 10.26630/jk.v10i3.1451.
  22. Rahma AC, Nadhiroh SR. PERBEDAAN SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA GIZI KURANG DAN GIZI NORMAL. Media Gizi Indones. 2017;11(1):55. doi: 10.20473/mgi.v11i1.55-60si.
  23. Ferdiantoro E, Noviani NE, Nugroho A. Dampak pandemi covid-19 terhadap angka stunting di wilayah kerja puskesmas depok ii. digilib.unisayogya.ac.id. 2022;
  24. Gizaw Z, Worku A. Effects of single and combined water, sanitation and hygiene (WASH) interventions on nutritional status of children: A systematic review and meta-analysis. Ital J Pediatr. 2019;45(1):1–14. doi: 10.1186/s13052-019-0666-2.
  25. Sinatrya AKS, Muniroh LM. The Assosiation of Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) factor with Stunting in Working Area of Puskesmas Kotakulon, Bondowoso District. Amerta Nutr. 2019;3(3):164–70. doi: 10.2473/amnt.v3i3.2019.164-170.
  26. Amahorseja AR, Suryanegara W, UtamaWija IBE. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktik Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Orang Tua Balita Terhadap Kejadian Stunting. J Ilm Widya. 2019;6(1):1–6. ISSN 2338 3321.
  27. Halim K, Sartika RA, Sudiarti T, Putri PN, Rahmawati, ND. Associations of dietary diversity and other factors with prevalence of stunting among children aged 6- 35 months. Indonesian Journal of Public Health Nutrition (IJPHN). 2020 Oct 30;1(1). doi: 10.7454/ijphn.v1i1.4380

Bahasa Abstract

Penyebab tidak langsung terjadinya stunting adalah perilaku ibu, apalagi pengetahuan gizi yang baik berkaitan dengan perilaku gizi yang baik. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ibu dalam kehidupan sehari-hari dapat menurunkan risiko penyakit menular dan menjadi teladan bagi anak dalam menerapkan perilaku kesehatan di masa depan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan PHBS ibu dengan kejadian stunting usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Minggir. Pendekatan cross sectional penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April 2023. Subyek penelitian ini adalah 69 responden yang dipilih secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket karakteristik keluarga ibu PHBS sebanyak 10 pertanyaan. Berdasarkan uji Mann-Whitney terdapat perbedaan signifikan PHBS ibu antara stunting dan tidak stunting (Z=7.023; p=0.000). Empat dari sepuluh indikator PHBS ibu tidak dilaksanakan. Kebiasaan merokok di rumah lebih banyak terjadi pada kelompok stunting.

Share

COinS