•  
  •  
 

Abstract

The Composite Index of Anthropometric Failure (CIAF) is an indicator of composite nutritional status assessment (BB/U, PB/U, and BB/PB) to describe all under-five children’s nutritional problems. In 2020, malnutrition, unemployment, and poverty in Banten Province were high, and the population's income tends to be low. Karangkamulyan Village is an underdeveloped village with mining areas. This study aims to determine the factors related to the nutritional status of under-five children based on CIAF in Karangkamulyan Village in 2020. The study used a cross-sectional study design and a systematic random sampling technique. The research sample was 141 under-five children aged 24-59 months. Data were analyzed by univariate and bivariate (chi-square test). The results of the study found that children under five who experienced nutritional problems based on CIAF were 36.2%. There are three variables related to the nutritional status of under-five children based on CIAF, namely exclusive breastfeeding (p-value 0.026), energy intake (p-value 0.026), and vegetable protein consumption habits (p-value 0.003).

References

  1. Badan Perencaanan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Pembangunan Gizi di Indonesia. Jakarta; 2019.
  2. Nandy S, Svedberg P. The composite index of anthropometric failure (CIAF): An alternative indicator for malnutrition in young children. Handbook of Anthropometry: Physical Measures of Human Form in Health and Disease. 2012 Jan 1;127–37.
  3. Riskesdas. Hasil Utama Riskesdas 2018. 2018.
  4. Dasgupta A, Shree N, Paul B, Bandyopadhyay L, Roy S, Maurya N, et al. Burden of undernutrition among children of 12-59 months living in a slum of Kolkata: a cross-sectional study. Int J Community Med Public Health. 2021 Jul 27;8(8):3927– 33.
  5. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB). Laporan Provinsi Banten Riskesdas 2018. 2019.
  6. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Pembangunan Daerah Dalam Angka Jawa Bali 2020. Jakarta; 2020.
  7. Faridi A, Furqan M. Studi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Terdampak COVID 19 (Zona Merah) Di Wilayah Banten. Jakarta; 2020.
  8. Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak. Review Dokumen RPIJM 2016 Bidang PU / Cipta Karya Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019. 2016.
  9. Direktorat Jenderal Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor : 303 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Status Kemajuan Dan Kemandirian Desa. Jakarta; 2020.
  10. Pangaribuan ACA, Dhanutama KD, Wijaya MO, Navasha PT, Politeknik RN. Analisis Determinan Balita Pendek Dan Sangat Pendek Di Indonesia 2015-2018 Dengan Regresi Data Panel. JUPE. 2020;08(02):56–61.
  11. Putri A.O, Irwanto, Adi A.C. The Influence Of Family Income And Number Of Children With Nutritional And Development Status of Children Under Five Years Old On Early Marriage Mother. International Journal of Modern Trends in Engineering & Research. 2018 Jul 23;5(7):72–8.
  12. Djaiman SPH, Wardhani NK, Sihadi S, Sari K, Putri DSP, Rachmalina R, et al. Disparitas Balita Kurang Gizi di Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018 Dec 3;28(3):201–10.
  13. Roy K, Roychoudhury N, Bandyopadhyay L, Mandal S, Paul B. Assessment of under nutrition with composite index of anthropometric failure (CIAF) among under-five children in a rural area of West Bengal, India. Indian Journal of Contemporary Pediatrics. 2018;5(4):1651–6.
  14. Tamaella SN, Sulung N, Nurhayati N. Determinan Kejadian Composite Index of Anthropometric Failure (CIAF) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Kota Solok dan Padang. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan. 2019 Mar 1;4(1):107–16.
  15. Andini EN, Udiyono A, Sutiningsih D, Wuryanto MA. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Anak Usia 0-23 Bulan Berdasarkan Composite Index of Anthropometric Failure (CIAF) di Wilayah Kerja Puskesmas Karangayu Kota Semarang. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas. 2020;5(2):104–12.
  16. Yustianingrum NL, Adriani M. The Differences of Nutritional Status and Infection Disease in Exclusive Breastfeed and Non Exclusive Breastfeed Toddlers. Amerta Nutr. 2017;415–23.
  17. Harjatmo TP, Par’i HM, Wiyono S. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
  18. Wardana RK, Widyastuti N, Pramono A. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Status Gizi Ibu Menyusui Dengan Kandungan Zat Gizi Makro Pada Air Susu Ibu (Asi) Di Kelurahan Bandarharjo Semarang. Journal of Nutrition College. 2018;7(3):107–13.
  19. Toby RY, Anggraeni LD, Rasmada S. Analisis Asupan Zat Gizi Terhadap Status Gizi Balita. Faletehan Health Journal [Internet]. 2021;8(2):92–101. Available from: www.journal.lppm-stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
  20. Barasi M. Nutrition at a Glance. 1st ed. Wiley; 2013.
  21. Rahim FK. Faktor Risiko Underweight Balita Umur 7-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2014;9(2):115–21.
  22. Putri DS, Sukandar D. Housing Condition, Eating Habits, Nutritional and Health Status of Underfive Children in Tamansari Subdistrict, Bogor District. Jurnal Gizi dan Pangan. 2012;7(3):163– 8.
  23. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta; 2014.
  24. Dasgupta A, Parthasarathi R, Prabhakar V R, Biswas R, Geethanjali A. Anthropometric Failure (CIAF) Among UnderFive Children in a Rural Area of West Bengal. Indian J Community Health. 2014;26(2):132–8.
  25. Shabariah R, Pradini TC. Hubungan Antara Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Pada Balita di TK Pelita Pertiwi Cicurug Sukabumi. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF). 2020 Mar 1;1(2):41–7.
  26. Kurnianingtyas S, Sartika RAD, Ningsih WM. Underweight in Child Aged 24-59 Months in North Sumatra: the 2014 Indonesia Family Life Survey Data. Indonesian Journal of Public Health Nutrition. 2021;1(2):40–9.
  27. Agustin WK. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurang Gizi Berdasarkan Indikator Composite Index Of Anthropometric Failure (CIAF) Pada Balita Umur 0-23 Bulan Di Provinsi DKI Jakarta. [Depok]: Universitas Indonesia; 2018.
  28. Puentes E, et al. Early life height and weight production functions with enogenous energy and protein inputs. Econ Hum Biol. 2016;22:65–81.
  29. Khuriyah N. Hubungan Antara Riwayat Penyakit Ispa Dan Diare Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus. PROSIDING HEFA [Internet]. 2017;1:306–12. Available from: www.stikescendekiautamakudus. ac.id
  30. Putri MS, dkk. Hubungan antara Riwayat Penyakit Infeksi dengan Status Gizi pada Anak Batita di Desa Mopusi Kec.Lolayan Kab.Bolaang Mongondow. Jurnal e-Biomedik. 2015;3(2):576–80.
  31. Rosari A, Rini EA, Masrul. Hubungan Diare dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas [Internet]. 2013;2(3):111–5. Available from: http://jurnal.fk.unand.ac.id

Bahasa Abstract

Composite Index of Antropometric Failure (CIAF) merupakan indikator penilaian status gizi komposit (BB/U, PB/U, dan BB/PB) untuk menggambarkan seluruh masalah gizi balita. Pada tahun 2020, masalah gizi, tingkat pengangguran, dan kemiskinan Provinsi Banten cukup tinggi serta pendapatan penduduknya cenderung rendah. Desa Karangkamulyan adalah desa tertinggal dengan wilayah pertambangan. Penelitian bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita berdasarkan CIAF di Desa Karangkamulyan pada tahun 2020. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian adalah 141 balita berusia 24-59 bulan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (uji chi-square). Hasil penelitian menemukan bahwa balita yang mengalami masalah gizi berdasarkan CIAF sebanyak 36,2%. Terdapat tiga variabel yang berhubungan dengan status gizi balita berdasarkan CIAF, yaitu ASI Eksklusif (p-value 0,026), asupan energi (p-value 0,026), dan kebiasaan konsumsi protein nabati (p-value 0,003).

Share

COinS