•  
  •  
 

Abstract

Soto is a food that is a typical Indonesian traditional dish that is consumed by almost all Indonesian people. In Law No. 5 of 2017 concerning the Advancement of Culture, it is explained that it is necessary to make strategic efforts in protecting, exploiting, and fostering in order to realize an Indonesian society that is politically sovereign, economically independent, and has a cultural personality, which is an element of communal intellectual property belonging to the Indonesian nation. . One of the objects of Indonesian traditional culture cannot be separated from food and drinks which are typical Indonesian dishes, one of which is soto, which has a variety of species according to its original style so that it shows the geographical indication characteristics of each type of soto dish which has the economic potential to be introduced to the people in Indonesia. overseas. However, in Indonesia, there are no adequate geographical indication regulations in the protection of food and beverages, while abroad food and beverages can be protected by geographical indications. To maximize the benefits and potential of soup as a typical Indonesian dish, it is necessary to protect IPR to maintain its sustainability.

Keywords: Traditional Culture, Geographical Indications, Soto, Intellectual Properties.

Bahasa Abstract

Soto merupakan makanan tradisional khas Indonesia yang dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, diterangkan bahwa perlu dilakukan upaya strategis dalam perlindungan, pemanfaatan pemanfaatan, dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, di mana merupakan suatu unsur kekayaan intelektual komunal milik bangsa Indonesia. Salah objek kebudayaan tradisional Indonesia tidak lepas dari makanan dan minuman yang merupakan masakkan khas nusantara, salah satunya soto, yang memiliki keragaman jenis sesuai dengan corak asalnya sehingga menunjukkan ciri indikasi geografis pada masing-masing jenis masakan soto yang berpotensi secara ekonomi untuk diperkenalkan kepada masyarakat di luar negeri. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum ada peraturan indikasi geografis yang memadai dalam perlindungan atas makanan dan minuman, sedangkan di luar negeri makanan dan minuman bisa dilindungi dengan indikasi geografis. Untuk memaksimalkan manfaat dan potensi dari soto sebagai masakkan khas nusantara perlu adanya perlindungan HKI dalam menjaga keberlangsungannya.

Kata Kunci: Budaya Tradisional, Indikasi Geografis, Soto, Hak Kekayaan Intelektuals

References

Buku

Sardjono, Agus. Membumikan HKI di Indonesia, Bandung: Nuansa Aulia, 2019

Sardjono. Agus. Hak Kekayaan Intelektual dan Pengetahuan Tradisional, Bandung: PT. Alumni, 2010

Ubbe, Ahmad, Laporan Tim Pengkajian Hukum Tentang Perlindungan Hukum Kebudayaan Daerah, Jakarta: BPHN Depkumham, 2009

Nansa, Almusawir dan Baso Madion. Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Hak Ekonom Pemegang Indikasi Geografis), Jakarta: Celebes Media Perkasa, 2010

Muhajir, Anton (ed.). Manual Pelatihan Indikasi Geografis, Jakarta: Indonesian-Swiss Intellectual Property Project, 2018

Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kemenkumham. Perlindungan Kekayaan Intelektual atas Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Adat, Bandung: Alumni. 2013

Deddy Mulyana . Komunikasi Antar Budaya: Paduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya¸ Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006

Duane Hiebert dan Ken van Rees, Traditional Knowledge on Forestry Issues Within Deep Prince, Albert Grand Counsil: Saskatchewen,1998

Graham Dutfield, Intellectual Property Biogenetic Resources and Traditional Knowledge, London: Earthscan, 2004

Hilman Hadikusuma. Pengantar Hukum Adat, Jakarta: Mandar Maju, 2010

Koentjoroningrat . Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta, 2009

WIPO Intellectual Property Handbook.

Artikel

Lodra, I Nyoman. Perlindungan Pengetahuan Tradisional dan Praktek HKI, Urna Jurnal Seni Rupa, Vol 1, No.1, 2012.

Ari Fadiati, Mariani, & Sachriani . Codification of Indonesian Culinary: Critical Analysis of Traditional Food in 3rd UNJ International Conference on Technical and Vocational Education and Training 2018, KnE Social Science, 2019

Rahmawati, Debrina Mohammad Ridwan, dan Yuliati. . Perlindungan Hukum Atas Indikasi Geografis (Studi Perbandingan Hukum Indonesia dengan Australia). Jurnal Magister hukum dan Kenotariatan Universitas Brawijaya, 2016

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementrian Hukum dan HAM, Perkembangan upaya perlindungan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional di Indonesia. (Materi Forum Group Discussion, Jakarta, 26 Oktober 2011).

Maksum, Ali, “Ketegangan Hubungan Indonesia – Malaysia dalam isu tarian pendet”, (Artikel ResearchGate, (University of Science Malaysia) dan Reevany Bustami (Universiti Sains Malaysia, Penang, Malaysia), Kajian Malaysia Vol.32 No.2, 2014).

Fadly Rahman. “Kuliner sebagai Identitas KeIndonesiaan”. Jurnal Sejarah, Vol 2 No 1, 2018.

Heymann Laura A. “The Law of Reputation and The Interest of The Audience”. Boston College Law Review, Vol 52 Issue 1341, 2011.

WIPO Geographical Indications and Appelations of Origin: An Overview

Peraturan Perundang-undangan

Indonesia, Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 252.

Indonesia, Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan, Lembaran

Internet

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Pengenalan Indikasi Geografis. https://dgip.go.id/pengenalan-indikasi-geografis diakses 24 November 2020.

World Intellectual Property Organization, (2008). Famous Appellation of Origin. https://www.wipo.int/wipo_magazine/en/2008/06/article_0009.html#:~:text=An%20appellation%20of%20origi n%20is,in%20which%20they%20are%20produced diakses 29 September 2020. 5 Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Jogloabang. UU 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-20-2016-merek-indikasi-geografis diakses 1 Desember 2020.

Share

COinS